Tulisan Berjalan

Barcelonanista

Pages

Tulisan Berjalan


Tanamkan Kejujuran

Waktu

Jumat, 05 Agustus 2011

Edit Photoshop Cara Mewarnai Mata

 Soft Len Cara Mewarnai Mata
Tips ini cukup sederhana namun bagus dan sangat mudah yaitu mengubah warna mata (foto) atau soft lens. Bagi yang sudah mempunyai photoshop 'action' ( plugin untuk mempercantik foto) cukuplah mudah, karena kita tinggal memanggil perintah tersebut dan KLIK...trus kita usap/sapu (jawa : usek usek) dengan brush selesai sudah.





Siapakan image yang akan kita edit (gambar mata)



# Kita bisa buat lembar kerja baru (new file) dan copy paste image ke lembar kerja baru tersebut atau langsung buka file image (mata)
# Selanjutnya buat selection area dengan elliptical marquee tool (lingkaran) tepat di bola mata (bagian kornea)
# Pada tab layer bawah klik new fill or adjustment layer-pilih color balance, atau menu - layer - New adjustment layer- color balance.
# Selanjutnya kita tinggal mengatur pewarnaan Pada tab Color balance tersebut (lihat gambar)



# Untuk menghapus bagian luar yang ikut berubah warnanya, kita gunakan brush tool, caranya klik brush tool dan kemudian diikuti dengan memencet tombol keyboard 'D' (ingat tutorial sebelumnya tentang color adjustment?)
# Dan berikut hasilnya, dengan berbagai warna bebeda








"GOOD LUCK"

Selasa, 30 Maret 2010


Membuat Efek Bayangan Air

Artikel kali ini tentang belajar adobe cs bagaimana cara membuat efek bayangan dalam air. Untuk memulai membuat bayangan dalam air terlebih dahulu sediakan satu buah objek yang nantinya akan diberikan efek bayangan dalam air.



Langkah pertama adalah buka objek gambar yang akan diberi efek bayangan dalam air (seperti gambar di atas) kemudian ikuti langkah berikut :

Karena yang saya gunakan di sini adalah objek gambar dengan ukuran 300px kali 225px. maka saya harus menambahkan ukuran kanvas pada bagian bawah objek gambar sebenarnya sehingga nantinya menjadi tempat ditempatkannya bayangan dalam air. Bila anda menggunakan ukuran objek gambar yang berbeda tinggal menyesuaikan saja dengan ukuran objek tersebut.

Tambahkan tinggi kanvas menjadi dua kali ukuran sebenarnya dengan cara klik menu Image - Canvas size maka akan muncul jendela canvas size sperti berikut :



Kemudian tentukan ukuran dalam format pixels (lihat gambar) setelah itu klik di bagian atas kotak anchor, ini dimaksud agar bagian kanvas yang ditambahkan adalah bagian bawah objek gambar sehingga hasilnya akan menjadi seperti gambar berikut ini. (perhatikan gambar dengan teliti dan lihat perbedaannya).



Klik OK sehingga hasil gambarnya akan menjadi seperti berikut :



Tekan tombol Alt + Shift (tanpa tanda plus ya...) kemudian gunakan Move Tool klik dan geser obyek atau gambar tersebut ke bawah sehingga akan menjadi seperti berikut :




Langkah selanjutnya adalah membalikan gambar tersebut secara vertikal sebesar 180 derajat karena bayangan dalam air adalah terbalik dengan objek sesungguhnya, caranya Gunakan Rectangular Marquee Tool untuk memilih area gambar duplikat (gambar bagian bawah) kemudian klik menu Edit -transform dan klik Flip Vertcal sehingga gambar akan berubah seperti berikut :



Klik menu Filter - Distort - Polar Coordinates kemudian pilih Rectangular To Polar dan klik OK
Klik menu Filter - Distort - ZigZag dan atur amount -8 dan ridges 5 kemudian klik OK
Klik menu Filter - Distort - Polar Coordinates kemudian pilih Polar To Rectangular dan klik OK sehingga hasilnya akan menjadi seperti berikut :



Klik menu Image - Adjustments brightness - Brightness/Contras dan ubah brightness menjadi 0 dan contras -50.
Klik menu Select kemudian pilih Deselect sehingga hasil akhirnya akan menjadi seperti gambar berikut :



Langkah-langkah untuk membuat bayangan dalam air sudah selesai, selamat berkreasi

Selasa, 16 Maret 2010


Menciptakan gambar tiga dimensi (3D) di Photoshop CS4



Jenis gambar yang banyak dikenal adalah gambar 2D dan 3D . Perbedaan dari gambar 2D dan 3D adalah dilihat dari sudut pandangnya. gambar 2D menggunakan koordinat x dan y, sedangkan gambar 3D menggunakan koordinat x, y dan z yang memungkinkan kita dapat melihat sudut pandang objek secara lebih nyata.Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D visual adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar Studio), maka berlomba-­lombalah studio film dunia memproduksi film sejenis. Bermunculanlah, Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy Story 2, Monster Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars, Valian. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).
Adobe Photoshop tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk memanipulasi foto atau gambar. Di edisi CS4 Extended, aplikasi ini menyediakan pula fasilitas untuk menciptakan gambar tiga dimensi (3D). Meski sederhana, hasilnya cukup ciamik serta praktis digunakan.

Beberapa bentuk 3D siap-pakai, mulai dari bentuk kotak, bola, donat, hingga kaleng bisa Anda manfaatkan. Tinggal pilih foto, klik beberapa opsi, gambar 3D bisa langsung tercipta.

Sebagai contoh, Anda membuat kelereng keramik (marble). Mengubah tekstur keramik menjadi bola bisa kita lakukan dengan sedikit langkah saja.

Sudah siap mencoba? Mari kita mulai saja.
1. Buatlah sebuah dokumen gambar baru. Ukuran dan resolusinya bebas. Jika nantinya ingin dicetak, pilihlah resolusi 300 pixels/inch. Jika sudah, siapkan foto atau gambar tekstur yang akan diterapkan pada gambar 3D.

2. Anda dapat memperoleh gambar tekstur marmer ini dari internet. Dengannya, Anda akan membuat sebuah kelereng dari marmer. Masukkan gambar dengan mengklik [File] > [Place…]. Cari dan pilih gambar yang dipakai, lalu klik [Place].

3. Setelah gambar masuk, tekan [Enter]. Pilihan bentuk 3D tersedia di menu [3D] > [New Shape From Layer]. Di sini tersedia sejumlah bentuk 3D yang bisa dipakai secara langsung, mulai bentuk kubus, bola, hingga kaleng soda.

4. Untuk menyulap gambar tekstur marmer tersebut menjadi bola kelereng, klik [3D] > [New Shape From Layer] > [Sphere]. Tunggu beberapa saat hingga gambar bola 3D bertekstur gambar pilihan Anda muncul.

5. Kini dua tool 3D di toolbox sudah dapat digunakan. Untuk mengolah gambar, manfaatkan tool di jajaran "3D Rotate Tool". Fitur ini terdiri dari lima tool, yakni 3D Rotate Tool (berfungsi untuk merotasi bentuk 3D ke segala arah), 3D Roll Tool (merotasi bentuk 3D secara satu arah), 3D Pan Tool (mengubah atau menggeser posisi bentuk 3D), 3D Slide Tool (mengubah posisi dan ukuran bentuk 3D), dan 3D Scale Tool (mengubah ukuran bentuk 3D).

6. Supaya tampil lebih realistis, aturlah pencahayaan bentuk 3D yang Anda buat. Manfaatkan panel 3D untuk mengelola gambar. Untuk memunculkannya, klik [Window] > [3D]. Untuk menambahkan efek cahaya, klik tab [Filter: By Lights] berikon bohlam.

7. Ada tiga jenis pencahayaan yang disediakan, yakni Point, Spot, dan Infinite. Biasanya, pencahayaan secara default adalah Infinite. Nah, untuk membuat pencahayaan baru, klik tombol berikon lembaran kertas di panel “3D”, lalu pilih jenis pencahayaan yang dibutuhkan.

8. Sebuah layer cahaya baru akan muncul. Klik layer baru tersebut, lalu atur intensitas pencahayaannya melalui menu “Intensity”. Anda bisa mengatur jatuhnya cahaya memakai tool yang ada di panel properties layer cahaya.

TIPS: Makin Realistis Makin Bagus
Refleksi pantul bisa diutak-atik lagi supaya tampilannya makin realistis. Ubah layer 3D menjadi gambar dengan mengklik-kanan layer tersebut di panel “Layers”, lalu pilih [Rasterize]. Gandakan layer berisi gambar 3D dengan mengklik layer “Background”, lalu tekan tombol [Ctrl] + [J]. Klik [OK] di boks notifikasi yang muncul.

Karena kondisi refleksi selalu terbalik dari posisi foto utama, Anda harus merotasinya. Klik layer duplikasi, lalu klik [Edit] > [Transform] > [Flip Vertical]. Jika gambar diminta untuk diubah menjadi “Smart layer”, klik saja [Yes]. Layer duplikasi akan terbalik secara vertikal. Ubah blending mode layer tersebut—melalui lewat menu drop-down di atas boks dialog Layer—menjadi [Multiply]. Geser layer sampai refleksinya berada tepat di bawah obyek utama.

Refleksi tidak akan memunculkan obyek utama secara utuh. Umumnya, ada kesan gradasi di refleksi. Untuk membuatnya, manfaatkan fasilitas gradient tool. Pertama, buat dulu mask layer dengan mengklik layer duplikasi, lalu klik [Layer] > [Layer Mask] > [Reveal All].

Setelah terbentuk layer mask, klik [Gradient Tool]. Pastikan warna yang terpilih di dua kotak warna—foreground dan background color—adalah hitam dan putih. Pilihlah mode [Black to Transparant] pada menu “Gradient Editor” di sisi atas, lalu gunakan gradasi jenis [Linier].

Klik tarik gradient tool dari arah bawah ke atas pada layer mask di layer hasil duplikasi hingga mendekati posisi foto obyek utama. Lihatlah, kini obyek pada layer duplikasi tampak seperti samar-samar. Supaya tidak terlalu tajam, turunkan sedikit nilai opacity layer duplikasi.

Buatlah bayangan jatuh di bawah kelereng menggunakan [Elliptical Marquee Tool]. Buatlah bentuk oval dalam layer baru di bawah layer kelereng, warnai hitam, lalu beri filter [Filter] > [Blur] > [Motion Blur]. Pilih “Angle” 0 derajat, lalu nilai “Distance” maksimal. Klik [OK]. Lihat hasilnya.

Minggu, 14 Maret 2010


photoshop Cs 2

TENTANG PHOTOSHOP CS2
Berikut langkah-langkah membuat portrait backdrop:
1. Buat kanvas baru dengan menekan tombol File > New.
2. Kemudian, buat kanvas berukuran 800 pixels x 600 pixels dengan
resolusi sebesar 300 pixels/inch. 24
Kanvas Baru Berukuran 800x600 Pixels
3. Pilih menu Image > Rotate Canvas 900 CW untuk mengubah
kanvas agar menjadi vertikal.
4. Arahkan kursor mouse pada layer Background.
Gambar 3.3. Mengarahkan Kursor Mouse pada Layer Background
5. Apabila muncul kotak dialog seperti gambar di bawah ini, tekan
tombol OK.
Kotak Dialog New Layer
6. Setelah itu, pastikan di dalam panel Layers terdapat Layer 0.25
Tampilan Layer
7. Tekan huruf D untuk mengembalikan posisi warna latar depan dan
latar belakang menjadi hitam dan putih.
Mengembalikan Posisi Warna Latar Depan dan Belakang
8. Pilih menu Filter > Filter Gallery.
9. Pertama kali, klik folder Sketch dan pilihlah Note Paper.
10. Atur nilai untuk Image Balance menjadi 5, Graininess menjadi 4,
dan Relief menjadi 5 point.
Pengaturan untuk Note Paper
11. Klik ikon New Effect Layer yang ada di pojok kanan bawah
pada jendela Filter Gallery tersebut.26
12. Kalau sudah, buka folder Brush Stroke.
13. Pilihlah filter Sumi-e yang ada di situ.
14. Atur nilai untuk Stroke Width menjadi 3 point, Stroke Pressure
menjadi 4 point, dan Contrast sebesar 22 point.
Pengaturan untuk Sumi-e
15. Klik ikon New Effect Layer untuk membuat efek baru.
16. Masih di dalam folder Brush Stroke, pilihlah filter Sprayed Stroke.
17. Atur nilai untuk Stroke Length menjadi 3 point, Spray Radius
menjadi 4 point, dan untuk Stroke Direction pilihlah Right
Diagonal.
Pengaturan di Daerah Sprayed Stroke 27
18. Klik lagi ikon New Effect Layer sekali lagi.
19. Buka folder Artistic.
20. Kemudian, klik filter Neon Glow yang ada di situ.
21. Atur nilai Glow Size menjadi -2, Glow Brightness menjadi 19,
dan klik bagian Glow Color. Pilih warna putih.
Pengaturan Neon Glow
22. Tekanlah tombol OK dan di dalam kanvas akan terlihat tampilan
gambar seperti berikut ini.
Wujud Sementara di dalam Kanvas 28
23. Kita akan mewarnai tekstur yang ada di dalam kanvas menggunakan
teknik Variations. Klik menu Image > Adjustment > Variations.
Memilih Opsi Variations
24. Pertama-tama, reset-lah terlebih dulu dengan menekan tombol Alt
dan tekan tombol Cancel pada kotak dialog Variations. Ketika Anda
menekan tombol Alt, tombol Cancel sebenarnya akan berubah menjadi
tombol Reset.
Me-reset Variations Terlebih Dulu 29
25. Klik pada pilihan More Yellow sebanyak dua kali.
Gambar 3.14. Mengklik Pilihan More Yellow
26. Kemudian, tekan pilihan More Red sebanyak satu kali.
Memilih More Red
27. Tekan tombol OK.
Gambar 3.16. Tampilan di dalam Kanvas
28. Tekan tombol Ctrl+A untuk menyeleksi seluruh kanvas.
29. Pilihlah menu Select > Transform Selection.
Gambar 3.17. Memilih Transform Selection
30. Kecilkan tampilan kanvas dengan menekan tombol Ctrl+ -.
Tampilan Kanvas yang Ter-Zoom Out
31. Putar bidang seleksi itu sehingga kita mendapati sebuah bidang
seleksi berbentuk persegi empat yang miring ke arah kiri.
Memiringkan Bidang Seleksi
32. Kecilkan bidang seleksi itu dengan menekan tombol Alt+Shift dan
drag ke arah dalam sampai sudut-sudutnya menyentuh kanvas
utama.
Mengecilkan Seleksi yang Sudah Kita Buat
33. Tekan tombol Enter untuk memunculkan seleksi kembali.
Gambar 3.21. Seleksi yang Muncul Kembali
34. Sekarang, Zoom In lagi tampilan kanvas dengan menekan tombol
Ctrl+ =.
Kanvas yang Tampil Utuh Lagi
35. Pilihlah menu Select > Feather.
36. Di dalam kotak Feather Radius, masukkan angka sebesar 86 pixels.
Pengisian Angka ke dalam Kotak Feather Radius
37. Tekan tombol OK.
Seleksi yang Sudah Diperhalus
38. Aktifkan panel Channels dengan mengklik menu Window >
Channels.
Tampilan Panel Channels
39. Klik ikon Save Selection As Channel yang ada di bagian bawah
panel tersebut.
40. Seleksi akan tersimpan di dalam channel Alpha 1 dan pastikan ia
dalam keadaan aktif.
Mengaktifkan Channel Alpha 1
41. Hilangkan seleksi yang aktif terlebih dulu dengan menekan tombol
Ctrl+D atau klik menu Select > Deselect.
Gambar 3.27. Seleksi yang Ada di dalam Kanvas Harus Dihilangkan
Terlebih Dulu
42. Kita akan membuat channel baru dengan mengklik menu Image >
Adjustment > Calculations.
Memilih Opsi Calculation
43. Aturlah setting-setting yang ada di dalam kotak Calculations
Gambar 3.29. Pengaturan Setting di dalam Kotak Dialog Calculation
44. Tekan tombol OK.
Tampilan di dalam Kanvas
45. Kembalilah ke dalam panel Channels dan pastikan ada channel baru
bernama Alpha 2 di sana. Klik channel baru tersebut.
Gambar 3.31. Mengklik Channel Alpha 2
46. Pilihlah menu Image > Apply Image.
Memilih Menu Image > Apply Image
47. Aturlah setting-setting Apply Image tersebut seperti pada gambar di
bawah ini.
Setting untuk Kotak Dialog Apply Image
48. Tekan tombol OK
Visualiasi di dalam Kanvas
49. Pastikan channel Alpha 2 masih dalam keadaan aktif.
50. Pilih menu Filter > Artistic > Cutout.
51. Kalau perlu, klik tanda “-“ yang ada di pojok kiri bawah pada kotak
dialog Cutout untuk mengecilkan tampilan kanvas.
Mengecilkan Tampilan Kanvas
52. Masukkan angka untuk Number of Levels ke posisi 5, Edge
Simplicity ke posisi 4, Edge Fidelity ke posisi 2.
Pengaturan di dalam Kotak Dialog Cutout
53. Tekan tombol OK.
Tampilan Alpha 2 Setelah Diberi Filter Cutout

54. Kembalilah ke dalam panel Channels dan arahkan kursor mouse
pada Alpha 2.
55. Tekan tombol Ctrl+klik pada channel tersebut sehingga di dalam
kanvas muncul seleksi.
Menekan Tombol Ctrl dan Enter untuk Mengubah Alpha 2
Menjadi Seleksi
56. Setelah itu, munculah bidang seleksi di dalam kanvas
Munculnya Seleksi di dalam Kanvas
57. Klik channel RGB untuk menormalkan tampilan di dalam kanvas.
58. Aktifkan lagi panel Layers dengan mengklik menu Window >
Layers.
59. Klik Layer 0 kembali.
Mengaktifkan Kembali Layer 0
60. Klik ikon Create New Fill or Adjustment Layer yang terletak
di panel Layers bagian bawah.
Memilih Create New Fill or Adjustment Layer
61. Pilihlah Gradient.
62. Klik kotak Gradient dan pilih jenis gradasi Violet, Orange.
Memilih Gradasi Violet, Orange
63. Tekan tombol OK.
64. Atur di bagian Style sehingga pilihannya jatuh ke opsi Reflected.
Untuk Angle, masukkan angka 18.43. Pada kotak Scale, ketik angka
68. Aktifkan opsi Reverse sampai muncul tanda centang di situ.
Gambar 3.43. Pengaturan di dalam Gradient Fill
65. Tekanlah tombol OK.
Visualisasi Gradasi di dalam Kanvas
66. Ubahlah Blending Mode dari Normal menjadi Soft Light.
Memilih Opsi Soft Light
67. Turunkan nilai Opacity menjadi 76%.
Menurunkan Opacity Sehingga ke Arah 76%
68. Untuk sementara, tampilan di dalam kanvas
Tampilan Sementara di dalam Kanvas
69. Masuklah kembali ke dalam panel Channels.
70. Klik Alpha 1 lagi.
Mengaktifkan Kembali Channel Alpha 1
71. Tekan tombol Ctrl+klik pada channel Alpha 1 itu.
72. Klik channel RGB lagi.
Mengaktifkan Channel RGB
73. Kemudian, klik panel Layers.
Mengaktifkan Panel Layers Lagi
74. Pilih menu Select > Inverse atau tekan tombol Shift+Ctrl+I.
Membalik Bidang Seleksi
75. Klik lagi ikon Create New Fill or Adjustment Layer yang ada
di bagian bawah panel Layers.
76. Pilih Curves.
Memilih Curves
77. Klik di salah satu bagian pada garis kurva yang ada di dalam kotak
dialog Curves.
78. Kemudian, klik dan drag titik itu ke arah kanan bawah sampai nilai
Input dan Output kira-kira senilai 131 dan 29.
Pengaturan Kurva pada Curves
79. Setelah itu, buat titik baru di daerah atas pada garis kurva yang
posisi Input serta Output-nya sebesar 233 dan 180.
Posisi Dua Buah Titik di dalam Curves
80. Tekan tombol OK sehingga muncul layer baru bernama Curves 1 di
dalam panel Layers.
Munculnya Layer Baru dengan Nama Curves 1
81. Ubahlah Blending Mode menjadi Multiply.
82. Turunkan nilai Opacity menjadi 86%.
Pengaturan Blending Mode dan Opacity
83. Hilangkan seleksi dengan menekan tombol Ctrl+D dan Anda akan
mendapatkan hasil final seperti gambar di bawah ini.
Tampilan Akhir yang Akan Didapat

EDISI 2 PHOTOSHOP

Tip & Trik
Jika sering menggunakan suatu sistem, kita pasti mendapatkan berbagai pengalamanan,
baik yang normal atau pun yang ganjil. Anda dapat mencatat
pengalaman tersebut dan menjadikannya informasi “tip dan trik” pemakaian
sistem yang bersangkutan.
Demikian juga dengan “tip dan trik” sistem CorelDRAW yang dapat Anda
ketahui ketika memakainya dalam waktu tertentu. Akan tetapi, akan lebih
mudah dan cepat jika kita mempelajarinya melalui catatan pengalaman dari
orang lain yang menemukannya.
Ketika mengkonversikan suatu objek gambar/teks menjadi kurva, kadang
kala menghasilkan titik kontrol yang terlalu rumit.
Lihat pada Gambar 1-6.
"
Icodct"3/8"
Untuk menanggulanginya, Anda dapat menghapus titik kontrol (node) dan
lengan kontrol (node handle) yang tidak perlu tersebut. Jika alur garis sedikit
menyimpang, perbaiki dengan menggunakan Shape (Edit) Tool .
Wpvwm" ogpiwtcpik" vkvkm1ngpicp" mqpvtqn" ugectc"cocp"fcp" egrcv."
iwpcmcp"vqodqn"Tgfweg"Pqfgu"{cpi"cfc"rcfc"hcuknkvcu"Rtqrgt/"
v{"Dct"mgvkmc"Ujcrg"*Gfkv+"Vqqn" "ugfcpi"cmvkh0"
Demikian pula ketika kita menghapus suatu objek gambar. Kadang kala
hasil prosesnya menjadi tidak beraturan karena bagian yang dihapus menghasilkan
grafik yang menyimpang.
Lihat pada Gambar 1-7.
"
Icodct"3/9"
Untuk menanggulanginya, kita dapat menghapus bagian yang menyimpang
tersebut dengan menggunakan Knife Tool atau Virtual Segment Delete
Tool yang ada pada Crop Tool . Selain itu, Anda juga dapat memperbaiki
alur objek gambar hasil proses tersebut dengan menggunakan Shape
(Edit) Tool .
Pada waktu kita memproses suatu objek gambar dengan menggunakan
Shape (Edit) Tool , kadang kala terdapat garis terputus (tidak menyambung).
Untuk menanggulanginya, Anda dapat menggunakan menu Arrange
submenu Close Path atau icon (Joint Two Nodes) atau (Extended
Curve to Close) yang ada pada fasilitas Property Bar. Untuk menghubungkan
seluruh garis terputus yang terdapat pada objek gambar terpilih, gunakan icon
(Auto-Close Curve).
Pendahuluan
3"/":"
Ketika kita memperbesar suatu huruf, garis pembentuknya juga diperlebar
sehingga ukuran ketebalan huruf tersebut berubah. Gambar 1-8 mengilustrasikannya.
"
Icodct"3/:"
Untuk menanggulanginya, konversikan terlebih dahulu huruf tersebut menjadi
kurva. Setelah itu, gunakan Shape (Edit) Tool untuk menarik bagian
yang akan diperbesar. Gambar 1-9 mengilustrasikan huruf “B” tersebut diperbesar
bagian kanan bawahnya tanpa mengubah ketebalan aslinya.
"
Icodct"3/;"
Pendahuluan
3"/";"
Ketika membentuk objek gambar baru dari suatu garis outline (Convert
Outline To Object), sistem akan membiarkan isi objek gambar lamanya. Gambar
1-10 mengilustrasikannya. Pada saat itu, isi objek tersebut digeser ke sisi
kanan bawah menjauh garis outline-nya.
"
Icodct"3/32"
Jika tidak diperlukan, pilih objek gambar sampah tersebut lalu hapus dengan
menggunakan tombol Del (Delete).
Kadang kala kita menggabungkan beberapa objek gambar menjadi satu
dengan menggunakan fasilitas Combine. Kadang kala kita mengelompokkannya
dengan menggunakan fasilitas Group. Kenapa?
Perbedaan pemakaian kedua fasilitas tersebut terjadi ketika kita memprosesnya
lebih lanjut. Misalnya, mengisi objek gambar tersebut dengan suatu
warna tertentu. Lihat pada Gambar 1-11. Fasilitas Combine membuatnya menyatu
persis seperti satu objek gambar saja. Fasilitas Group tetap memperlakukannya
sebagai objek gambar yang berdiri sendiri.
Kphqtocuk"fk"cvcu"jcp{cncj"ugdcikcp"mgekn"uclc0"Cpfc"rwp"fcrcv"
ogpgowk"mgpfcnc"ugrgtvk"kvw"mgvkmc"ugtkpi"ogpiiwpcmcp"ukuvgo"
EqtgnFTCY0"Fgpicp"ogpeqdc"fcp"ogpiwncpik"rtqugu"vgtugdwv"
ugjkpiic" ogpijcuknmcp"tcpecpicp"{cpi" fkkpikpmcp."Cpfc" lwic"
fcrcv"ogpgowmcp"›vkr"("vtkmfi"vgtugpfktk0"
Pendahuluan
3"/"32"
"
Icodct"3/33"
Melalui informasi tip dan trik tersebut, Anda dapat memakai suatu sistem
secara optimal. Bukan itu saja. Melalui informasi tip dan trik tersebut, Anda
dapat menghasilkan efek khusus melalui berbagai fasilitas standar sistem.
Buku ini tidak membahas tip dan trik sistem CorelDRAW secara khusus.
Akan tetapi, terdapat beberapa prosedur pembentukan logo yang memerlukan
tip dan trik khusus. Oleh karena itu, penulis menyisipkan informasi tip dan
trik tersebut pada pembahasannya. Untuk informasi selengkapnya, Anda pada
dapat melihat buku “Tip & Trik CorelDRAW X3” dari penulis dan penerbit
yang sama.

Senin, 15 Februari 2010


edisi 1 tentang photoshop CS3

Keterlibatan Warna di dalam Channels
Kita akan mengecek sejauh mana sebuah Channels mempengaruhi warna
yang ada di dalam kanvas. Lakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Bukalah salah satu foto terlebih dulu.
2. Munculkan panel Channels dengan mengklik ikon
3. Awali dengan memilih Channels Red dan perhatikan warna gambar
menjadi hitam putih dengan warna putih yang lebih terang di dalam
kanvas.
4. Selanjutnya pilih Channels Green maka warna gambar menjadi
hitam putih dengan warna putih yang lebih redup.
Lalu pilih Channels Blue dan tampak warna gambar hitam putih
lebih gelap.
Berikutnya klik di Channels RGB sehingga gambar tampil dengan
warna aslinya.
Apa yang telah kita pelajari? Setiap kali Anda mengklik salah satu
Channels, kecuali Channels RGB, maka Anda akan melihat—secara
default—foto hitam putih. Dalam praktek percetakan, masing-masing
Channels akan disparasi dalam film hitam putih. Yang membuat
berwarna adalah tinta mesin percetakan itu sendiri. Tapi masing-masing
Channels menunjukkan pengaruh warna—dalam hal ini adalah warna
merah, hijau, dan biru (RGB: Red, Green, dan Blue)—terhadap foto atau
desain yang kita buat.

Mendeteksi Hasil Cetakan Tanpa Keterlibatan
Warna Tertentu
Misalnya saja, Anda memiliki printer atau mesin cetak yang menggunakan
3 warna primer, yaitu Red, Green, dan Blue (walaupun yang
paling lazim adalah sistem warna CMYK, tapi kita akan jadikan
eksperimen sederhana saja). Tiba-tiba, Anda menyadari bahwa warna
merah pada tinta sudah habis. Anda pun berpikir, apa yang akan terjadi
jika Anda tetap nekat mencetak tanpa kehadiran warna merah?
Untuk melihat bagaimana hasilnya sebelum Anda melakukan pencetakan,
lakukan langkah-langkah di bawah ini:
1. Pastikan Anda masih berada di dalam panel Channels.
2. Klik pada ikon mata Channels Red.
Gambar

Kira-kira yang tampak di dalam kanvas akan merepresentasikan hasil
cetakan tanpa keterlibatan tinta merah. Anda bisa melakukan hal yang
sama untuk warna hijau dan biru. Untuk menormalkannya kembali,
aktifkan tiap-tiap ikon mata di masing-masing Channels.
Menghindari Hitam Putih pada Channels
Secara default, setiap kali Anda mengklik Channels Red, Green, dan
Blue, maka Anda akan melihat foto hitam putih di dalam kanvas.
Acapkali ini menciptakan keanehan tersendiri karena mestinya, kalau
kita meng-aktifkan Channels Red, maka yang tampak di dalam kanvas
adalah foto yang dipenuhi oleh warna merah.
Jangan khawatir karena sebenarnya Photoshop CS3 memiliki fasilitas
untuk membuat agar tiap-tiap Channels tidak lantas memicu munculnya
warna hitam putih di dalam kanvas.
Berikut langkah-langkahnya:
1. Pilih menu Edit > Preferences > General.
2. Pada jendela Preferences, klik pilihan Interface di kolom sebelah
kiri.
3. Kemudian aktifkan pilihan Show Channels in Color sehingga
Check Box tersebut tercentang.
4. Lantas klik tombol OK.

Kembalilah ke panel Channels dan perhatikan perubahan pada gambar
saat memilih Channels tertentu. Ikuti langkah-langkah di bawah ini:
1. Pilih Channels Red dan perhatikan bahwa warna gambar didominasi
warna merah pekat.
2. Klik Channels Green maka gambar didominasi warna hijau pekat.
3. Pilih Channels Blue sehingga terlihat warna gambar didominasi
warna biru gelap.
4. Klik Channels RGB dan warna gambar kembali seperti warna
aslinya.
5. Kemudian pilih kembali Channels Green.
6. Munculkan ikon mata Channels Red dan perhatikan bahwa warna
gambar menjadi kekuning-kuningan akibat interaksi antara warna
atau tinta hijau dan merah.
7. Klik pada ikon mata di Channels Red sehingga ikon tersebut
menghilang.
8. Selanjutnya munculkan ikon mata Channels Blue dan perhatikan
bahwa warna gambar menjadi terselubung warna hijau muda yang
tipis hasil perpaduan warna hijau dan biru.
9. Klik pada kotak di samping Channels Red sehingga muncul kembali
ikon mata di Channels Red dan Channels RGB.
10. Klik pada ikon mata di Channels Green sehingga ikon tersebut
hilang. Maka tampaklah warna gambar yang didominasi warna
jingga hasil interaksi warna merah dan biru.

Di dalam buku ini, kita akan menggunakan Channels dalam mode hitam
putih agar mudah dalam menentukan seleksi. Ikuti langkah-langkah
berikut ini untuk mengembalikan Channels ke posisi hitam putih:
1. Pilih menu Edit > Preferences > General.
2. Pada jendela Preferences, klik pilihan Interface di kolom sebelah
kiri.
3. Klik pada Check Box Show Channels in Color sehingga tanda
centang hilang.

Mencari yang Terkontras
Jika Anda ingin menyeleksi objek yang rumit serta detail seperti rambut,
ranting pohon, dan lainnya menggunakan Channels, maka Anda harus
menggunakan prinsip dasar seleksi memakai Channels. Prinsip tersebut
adalah “carilah warna terkontras (hitam dan putih) antara objek yang
akan diseleksi dan yang tidak akan diseleksi”.
Berikut salah satu contohnya. Kita akan menyeleksi objek daun yang ada
di atas pohon. Oleh karena itu, carilah warna yang paling putih dari
warna daun itu dan warna paling hitam untuk objek-objek sekitarnya.
Lakukan langkah-langkah di bawah ini:
1. Kembali ke panel Channels, pilih Channels Blue.
2. Klik pada ikon mata di Channels Red sehingga ikon mata tersebut
hilang. Maka tampaklah warna gambar menjadi hitam putih.
3. Selanjutnya munculkan kembali ikon mata pada Channels Red.

4. Pilihlah Channels RGB. Lalu tekan tombol CTRL+1.
Gambar 1.31. Memilih Channels RGB
5. Kemudian klik pada gambar.
6. Pilihlah Channels Red. Setelah itu tekan tombol CTRL+2.
Gambar 1.32. Memilih Channels Red
7. Lantas klik pada gambar.
8. Pilihlah Channels Green. Sesudah itu tekan tombol CTRL+3.
Gambar 1.33. Memilih Channels Green
9. Berikutnya pilih Channels Blue. Kemudian tekan tombol CTRL+~.
Gambar 1.34. Memilih Channels Blue
10. Lantas klik pada gambar.
11. Pilih Channels RGB.
Channels mana yang paling kontras warna putih dan hitamnya? Menurut
analisa kami, Channels Red merupakan jawaban yang tepat karena warna
putih daunnya benar-benar tajam dan warna sekitarnya relatif gelap.
Membuat Channels Baru
Jika Anda ingin membuat mask atau menyeleksi objek yang ada di dalam
kanvas, maka tugas Anda yang paling vital adalah membuat Channels
baru. Ada dua metode yang bisa Anda tempuh. Metode pertama adalah
membuat Channels baru yang benar-benar dari awal.
Berikut langkah-langkahnya:

1. Klik ikon New Channels .
2. Jika ingin membuat Channels baru, klik ikon yang sama.
3. Anda tetap bisa mengklik Channels Red, Green, dan Blue, atau RGB
walaupun Anda sedang bekerja dengan Channels baru tersebut.

Cara kedua untuk membuat Channels baru adalah dengan menggandakan
Channels yang sudah ada. Sebagai contoh, lakukan langkah-langkah di
bawah ini:
1. Pilih salah satu Channels, misalnya Channels Blue.
2. Klik kanan dan pilihlah Duplicate Channels.
Gambar 1.39. Memilih Duplicate Channels
3. Jika muncul kotak dialog di bawah ini, tekan tombol OK.
4. Hasilnya, Anda akan punya Channels baru bernama Blue Copy.
Jika ingin membuat seleksi atau menciptakan mask, jangan pernah
memodifikasi Channels yang asli (salah satu dari Channels Red, Green,
dan Blue) karena warna di dalam foto akan langsung berubah. Jadi
solusinya, ciptakan dulu Channels baru baik dengan cara menduplikat
maupun cara menciptakan yang benar-benar baru.

BErtarung

 

  

2 Prosesor yang terkenal di indonesia saling bertarung
siapa yang paling hebat di dunia prosesor
tapi tahun 2012
7 negara yg terkenal teknologinya akan melawan 2 prosesor ini
di antaranya
jepang,korea,thailand,china...dll
ga inget pasti negaranya
hehehehe



buktikan kreatifitasmu/maen game kamu
nyampe titik darah penghabisan



BElajar dan terus belajar

beraal dari mencoba-mencoba dan iseng-iseng juga nyari pengalaman baru
akhir'ya bisa memahami juga
walaupun banyak kesalahan tapi semua itu buat pengalaman aku yang balakan qu lupakan
jangan pernah menyerah sebelum mencoba sesuatu yang belum pernah kita lakukan
dari kesalahan yang kita buat akan menjadi kita mengerti dan banyak yang kita lakukan
semua tergantung pada kita sendiri
kalau takut sebelum mencoba kapan indonesia bisa maju
buktikan klau kita semua bisa
jangan kalah sama negara yang maju
tapi bersaing secara sehat untuk mempererat tali persaudaraan kita
berbagai cara sudah aku lakukan dan sudah berapa duit aku keluarin untuk mendapat yang sempurna
dan tidak akan mengecewakan untuk 1 tahun kedepan dan seterusnya


hanya computer saja yang perkembanganNya cepat di indonesia
oleh karena kita harus slalu update terus tentang computer
memang pertama kali belajar computer itu sedikit membosankan tapi lama kelamaan pasti akan suka
banyak sofware yang kita butuhkan slalu ada
tinggal kita saja yang menjalani semua
ga ada ruginya belajar tentang computer
semakin kita pinter menguasai computer semakin juga kita banyak peluang untuk kerja.

mengerti kelakuan

Prinsip Dasar

Pembuatan Undangan

1.1 Perkembangan Desain Undangan
Undangan adalah sarana mengundang orang lain untuk menghadiri
acara tertentu. Dalam perkembangan zaman seperti saat ini, undangan
tidak lagi hanya mengacu pada tujuan, yakni untuk mengundang
orang lain, melainkan juga terdapat unsur estetika, terutama untuk
acara-acara seremonial. Seperti undangan pernikahan, ulang tahun,
atau ulang tahun perkawinan.
Jika dilihat dari bentuknya, kini undangan seremonial bersifat resmi,
namun juga memiliki keunikan. Hal itu tidak lepas dari tangantangan
terampil para desainer undangan, serta didukung oleh canggihnya
software desain grafis pada saat ini.
Pada umumnya para desainer undangan mempercayakan proses pendesainan
undangan pada software grafis vektor yang populer saat ini,
yakni program Corel. Mereka memilih program Corel karena kemampuan
program ini dalam mengedit garis serta grafik lebih unggul
dibanding dengan program sejenis.
Kini Corel Corporation telah meluncurkan produk Corel versi terbaru
pada tahun 2005 dengan nama CorelDRAW X3 atau disebut sebagai
Corel versi 13. Dengan kemampuan CorelDRAW X3 seperti untuk
cropping, filleting, ataupun boundary akan membantu dalam proses
desain undangan. Selain itu juga adanya fasilitas Shape yang juga
membantu banyak ketika seorang desainer harus membuat pola-pola
abstrak.

1.2 Fasilitas Program CorelDRAW X3
Penting untuk Proses Desain Undangan
Adapun fasilitas yang sangat vital untuk proses desain undangan
adalah pada bagian Toolbox. Anda akan langsung menggunakan tool
jika Anda hendak membuat tampilan objek. Misalnya saja ketika
harus membuat bidang kartu undangan yang berbentuk objek persegi
panjang, tentu akan lebih praktis jika mengaktifkan Rectangle Tool.
Anda juga dapat membuat objek dengan bentuk tidak beraturan
seperti pola untuk background undangan, maka aktifkan Freehand Tool.
Selain bagian Toolbox, fasilitas menu juga memiliki fungsi yang
cukup vital dalam proses desain undangan. Anda bisa membuka
dokumen Anda dengan mengklik menu File. Kemudian Anda juga
dapat menampilkan ruler dan guidelines dengan mengklik menu
View. Anda juga dapat mengaplikasikan efek pada menu Effect.
Toolbar juga memiliki fungsi yang penting dalam mendesain
undangan. Sebuat saja toolbar Standard, toolbar ini dapat digunakan
untuk mengeksekusi penyimpanan, penggandaan, pemotongan, atau
undo tanpa harus mengklik menu File. Hadirnya Property Bar merupakan
sarana yang sangat vital, terutama ketika Anda pertama kali

membuka untuk mempersiapkan lembar kerja.
1.3 Cermati Lembar Kerja CorelDRAW X3
Agar Anda mengenal fasilitas program CorelDRAW X3, berikut saya
akan menjelaskan bagian dari program ini. Bukalah program Corel-
DRAW X3 dengan mengklik Start > Programs > CorelDRAW X3
pada tampilan desktop.

Gambar 1.1 Membuka program CorelDRAW X3
Jika program CorelDRAW X3 aktif, akan tampil kotak dialog
Welcome Screen. Pilih New yang berarti membuka lembar kerja baru.
Gambar 1.2 Kotak dialog Welcome Screen
Tampilan berikutnya tentu lembar kerja CorelDRAW X3, di mana
tempat ini digunakan untuk memproduksi desain. Dalam lembar
kerja terdapat bagian-bagian penting yang dikelompokkan menurut
fungsinya.

Gambar 1.3 Lembar kerja CorelDRAW X3
Keterangan gambar:
1. Title Bar, area ini untuk menampilkan judul dari dokumen yang
tampil pada lembar kerja.
2. Menu Bar, bagian yang bersisi menu-menu yang digunakan
untuk mengoperasikan program.
3. Toolbar (Standard), berisi tools untuk perintah standar program
seperti menyimpan, membuka dokumen, mencetak dokumen,
atau menggandakan dokumen.
4. Property Bar, berisi tombol-tombol perintah tambahan yang
tidak ditemukan dalam Toolbar (standard) juga mempunyai
fungsi tertentu, yakni memberikan petunjuk sehingga memudahkan
saat Anda mendesain.
5. Toolbox, berisi berbagai tool yang digunakan untuk mendesain
objek.

6. Document Navigator, informasi atau petunjuk halaman kerja
yang sedang aktif.
7. Docker, jendela yang berisi perangkat tool khusus atau untuk
menjalankan pengaturan.
8. Collor Palette, berisi beberapa perintah untuk memilih warna
ketika mewarnai objek.
9. Ruler, yaitu penggaris sebagai alat ukur untuk panjang dan
lebar sebuah objek.
10. Lembar Kerja, yakni tampilan halaman untuk mengerjakan
desain objek.
Menurut KaMu 

0 komentar:

Posting Komentar